sosial media

slider

GURU - GURU YANG MENYENANGKAN

Di sini kami menghadirkan para Tutor atau Guru - Guru yang berkualitas dan berpengalaman dengan metode pembelajaran mengikuti kaidah dari Kurikulum Merdeka

AGENDA KEGIATAN

LOMBA PAYUNG GELIS IGTKI

Kegiatan ini adalah bertujuan mengasah kemampuan siswa dalam hal kesenian dan kreatifitas siswa

AGENDA KEGIATAN

KARYA WISATA

Kegiatan ini adalah bertujuan mengenalkan anak supaya belajar mencintai, menyayangi dan mengenal wisata wisata di sekitar mereka

AGENDA KEGIATAN

PENTAS SENI SISWA

Kegiatan ini adalah bertujuan mengasah kemampuan siswa dalam hal kesenian dan kreatifitas siswa

AGENDA KEGIATAN

MANASIK HAJI TK

Kegiatan ini adalah bertujuan mengasah kemampuan siswa dalam hal kesenian dan kreatifitas siswa

AGENDA KEGIATAN

PEMBAGIAN RAPORT SISWA

Kegiatan ini adalan salahsatu agenda sekolah kami membuat sebuah acara Pembagian Raport anak yang bertuuan meihat hasil prestasi dan perkembangan anak.

moto sekolah

Sehat

Moto Sehat adalah membuat anak Rajin Berolahraga, Gemar Makan Makanan Sehat yang menjadikan anak Indonesia Sehat Jasmani.

Cerdas

Moto Cerdas adalah menumbuhkan anak supaya Semangat Belajar, Rajin Kesekolah untuk masa depan yang cemerlang.

Ceria

Moto Ceria adalah meumbuhkan dan membuat hati anak selalu Senang, dan anak mempunyai banyak Teman.

Berakhlak Mulia

Menanamkan dan membentuk karakter anak yang Berakhlak Mulia, mencintai Agama, Budaya, Bangsa, Negara, Teman, dan Orangtua anak.

Foto kanan

Selamat Datang

Selamat Datang

PAUD Taman Kanak-kanak (TK) Ma'arif Mutiara Bunda - Indonesia, website ini sebagai media informasi TK Ma'arif Mutiara Bunda kepada masyarakat Menyangkut Segala Aspek Pendidikan di TK Ma'arif Mutiara Bunda Sesuai Visi dan Misi Serta Program Kerja Yang Telah di Rencanakan, Kerja Sama Dan Dukungan Kami Harapkan Demi Kemajuan Pendidikan TK Ma'arif Mutiara Bunda

Yuk Gabung bersama kami dengan Klik :

DAFTAR DISINI

PRIORITAS PENDIDIKAN

Pendidikan Karakter

Pendidikan Iman

Pendidikan Pengetahuan

Pendidikan Ketrampilan

Pendidikan Moral

Pendidikan Sosial Budaya

polio

Pengembangan Kompetensi Kelulusan

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan.

Pengembangan Kurikulum

Kurikulum anak usia dini berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimilki oleh setiap anak.

Pengembangan GTK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas).

Sarana dan Prasarana

peralatan bermain yang kumplit dan tidak membuat anak bosan, juga tersedia kelas kelas yang luas dan nyaman.

Pembinaan Rohani

salah satu program unggulan kami adalah meningkatkan kecintaan anak terhadap ketuhanan yang maha esa, maka dari itu kami membuat program kerohanian khusu bagi anak.

Kegiatan Ekstrakurikuler

keiatan ekstrakurikuler yang kami berika kepada anak anak adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kreatifitas anak dan mengasah berkembangan diri anak.

Update Kegiatan|Pembelajaran

Berikut ini kami sampaikan Update Kegiatan - kegiatan kami dan kumpulan sumber Pembelajaran kami :

  • Vidio Pembelajaran
  • Ayo Masuk dan belajar bersama dengan Vidio Pembelajaran yang sudah kami sediakan. !!

SYARAT ADMINISTRASI

Syarat Pendaftaran Siswa Baru
  • Mengisi Formulir Pendaftaran
  • Berusia 4-6 Tahun
  • Foto Pas 3 x 4 = 2 Lembar
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Fotocopy Akta lahir
Syarat Kegiatan Rohani
  • Surat Izin Orang Tua
  • Biaya kegiatan
  • Mengikuti Seluruh Rangkaian Kegiatan Rohani
Tata Tertib Siswa
  • Masuk Setiap Hari dari Senin - Sabtu Mulai Pukul 07:30 - 10:30 WIB
  • Seragam Senin - Selasa: Pakaian Lokal
  • Seragam Rabu - Kamis: Pakaian Batik
  • Seragam Jum'at: Pakaian Muslim
  • Seragam Sabtu: Pakaian Olahraga
Syarat Pindah Masuk
  • Surat Pindah Dari Sekolah Asal
  • Surat Pernyataan Orang Tua
  • Surat Mutasi dari Dapodik
Syarat Pindah Keluar
  • Surat Keterangan Di Terimah di Sekolah Tujuan
  • Surat Pernyataan Orang Tua
  • Surat Mutasi dari Dapodik

Progress Kegiatan

Progres merupakan suatu gerakan maju atau gerakan kedepan atau gerakan menuju ke tingkatan yang lebih tinggi dari kondisi awal. Progres dapat di bilang sebagai gerakan kemajuan dalam suatu usaha.

Pengembangan Kompetensi Kelulusan
90%
Pengembangan Kurikulum
75%
Pengembangan GTK
85%
Sarana dan Prasarana
55%

Testimonial

KATA MEREKA

Sebagai Tutor, sungguh sangat bangga dengan berbagi ilmu pengetahuan kepada warga belajar. TK Ma'arif Mutiara Bunda sebagai sarana Pembelajaran yang sangat membantu untuk menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan.

Ai Iah Syamsiah, S.Pd.

Tenaga Pendidik

TK Ma'arif Mutiara Bunda yang berada di dusun Sukasari sangat penting keberadaanya di dusun kami, karena sangat membantu kepada para warga sekitar. Program bebas buta aksara akan sangat membantu meningkatkan taraf hidup warga masyarakat. Maju terus Ma'arif Mutiara Bunda.

Hendra, S.Ag.

Komite Sekolah

Motivasi saya belajar di TK Ma'arif Mutiara Bunda adalah belajar menjadi yang lebih baik lagi, mendapatkan pembelajaran yang sangat baik dari tutor, selain mendapatkan pembelajaran saya juga mendapatkan banyak ilmu seperti bersosialisasi dengan orang lain.

Ilham

Alumni Tahun 2022

Awalnya ragu karena dengan mengurus masalah legalitasnya seperti rapor dan ijazah. TK Ma'arif Mutiara Bunda banyak sekali membantu. Semoga TK Ma'arif Mutiara Bunda semakin meningkat kualitasnya. Sukses terus TK Ma'arif Mutiara Bunda.

Leli Lailatunnisa

Alumni Tahun 2022

JUMLAH SISWA

JUMLAH ALUMNI

JUMLAH GURU

JUMLAH ROMBEL

Info Kegiatan Sekolah

Kegiatan utama di lembaga ini adalah penyelenggaraan proses belajar dan mengajar, di ruang kelas maupun luar ruang kelas. Bentuk pelaksanaannya berupa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pada hakikatnya kegiatan ini bertujuan untuk membantu perkembangan siswa sesuai kebutuhan, potensi, bakat dan minat siswa.

Jumat, 08 Agustus 2025

Kurikulum merdeka PAUD TK

Kurikulum merdeka PAUD TK


 

Ada beberapa pemahaman yang perlu disampaikan terkait dengan implementasi kurikulum merdeka jenjang paud yaitu sebagai berikut :

1. Kurikulum merdeka PAUD

kita semua tahu di tingkat satuan PAUD merupakan kunci pembangunan sumberdaya manusia. Anak Usia Dini merupakan usia emas. Jika Bapak dan Ibu berhasil mendidik anak di tingkat PAUD maka untuk tingkat-tingkat sekolah yang akan datang insya Allah akan lebih mudah. Seperti yang kita jumpai banyak sekali anak-anak yang membenci bahkan malas untuk berangkat sekolah, banyak juga yang tidak mengikuti pelajaran di sekolah. Nah jika di PAUD ayah bunda berhasil membuat anak cinta dengan buku cinta dengan literasi, maka nanti anak juga akan cinta dengan pelajaran dan cinta dengan sekolahnya, jadi ilmunya itu bisa bermanfaat.

2. Karakteristik utama kurikulum merdeka

Untuk pembahasan selanjutnya yaitu tentang karakteristik utama kurikulum Merdeka itu ada tiga :

a. Berbasis materi esensial

Yang pertama berbasis materi esensial atau materi yang diajarkan itu nanti materi pokoknya saja jadi ayah bunda tidak perlu kerja tayang, tidak usah terlalu banyak materi yang penting anak-anak itu bisa memahami materi-materi pokok atau dasar, dan bagaimana anak-anak itu bisa berliterasi dan bernumerasi.

b. Fleksibilitas

Yang kedua yaitu adanya fleksibilitas baik itu untuk gurunya dan siswanya bahkan untuk satuan pendidikannya artinya disini pemerintah itu ingin mengembalikan otoritas pengelolaan pembelajaran pada satuan pendidikan. Satuan pendidikan bebas untuk berkreativitas, bebas untuk membuat inovasi sesuai karakteristik budaya, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di satuan pendidikannya.

c. Pembelajaran berbasis projek

Untuk poin ketiga karakteristik utama kurikulum merdeka adalah pembelajarannya berbasis projek. Maksudnya disini adalah pemerintah itu ingin menanamkan profil pelajar Pancasila dalam diri siswa. Bolehlah bisa dikatakan dengan ingin menanamkan karakteristik atau akhlakul karimah pada anak.

3. Karakteristik utama kurikulum paud merdeka

Kemudian untuk karakteristik kurikulum merdeka di tingkat PAUD ada empat. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pondasi untuk meletakkan kesiapan bersekolah, karena sebenarnya calistung itu akan dimulai di tingkat SD. Kok banyak sekali pertanyaan yang muncul apakah PAUD tidak boleh diajarkan calistung? Nah ini nanti kita bahas di akhir tulisan ini.

Dunia anak adalah dunia bermain, disinilah kegiatan bermain adalah sebagai proses belajar yang utama untuk anak-anak. Mereka itu butuh bermain, seperti ayah bunda orang dewasa butuh akan kerja kalau tidak kerja kita akan stres tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sama dengan anak-anak, anak-anak juga sama butuh bermain. Nah lewat bermain inilah anak-anak secara tidak langsung akan belajar banyak hal.

Bagaimana cara belajarnya dengan penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain dengan berbasis buku bacaan? Boleh mengenalkan huruf mengenalkan angka tetapi lewat buku bacaan dan lewat bermain. Untuk pembelajaran berbasis projek ini disusun untuk penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan melalui perayaan hari besar atau perayaan tradisi lokal baik itu perayaan hari besar agama maupun perayaan hari besar nasional atau perayaan tradisi lokal.

4. Standar pencapaian PAUD

Kita lanjutkan tentang standar kompetensi lulusan PAUD atau STPPA yaitu standar tingkat pencapaian perkembangan anak setelah anak lulus PAUD. Anak itu harus sudah bisa apa sih sebenarnya banyak sekali ayah bunda yang bertanya seperti ini. Yang akan kita bahas di point ini, STPPA adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dicapai peserta didik di akhir jenjang. Perhatikan ya ayah bunda urutannya yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan di lingkungan PAUD yang paling utama jangan dikejar pengetahuannya dulu tapi sesuai lebih yaitu sikapnya dulu keterampilan baru pengetahuan.

Untuk STPPA di tingkat PAUD ranahnya ada enam : (1) yaitu nilai agama dan moral; (2) nilai Pancasila; (3) nilai fisik motorik; (4) nilai kognitif; (5) nilai bahasa; dan (6) nilai sosial emosional. Nah inilah salah satu perbedaan antara kurikulum sebelumnya dengan kurikulum merdeka adalah terletak pada nilai Pancasila.

5. Struktur kurikulum paud

Struktur kurikulum PAUD untuk kb-tk dan SPS ada dua: (1) kegiatan intrakulikuler yaitu kegiatan reguler seperti pembelajaran biasanya, kegiatan ini dirancang agar dapat mencapai kemampuan yang tertuang dalam lambaian pembelajaran; (2) kegiatan ko-kurikuler yaitu pembelajaran yang berbasis projek intisari dari kegiatan. Ini adalah bermain bermakna sebagai perwujudan dari merdeka bermain, merdeka belajar.

Dan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila ini adalah untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada STPPA. Kegiatan ini dilakukan dalam konteks perayaan hari besar. Nanti kegiatan projek ini yang kita lihat utama itu bukan hasilnya, tapi prosesnya bagaimana nanti anak itu berkomunikasi tanggungjawab dan melati emosi dirinya. Hal itulah nanti yang paling pokok untuk penilaian, bukan hasilnya. Karena sekolah itu adalah sebuah proses dan yang namanya proses pasti ada gagalnya.

Jangan sampai kita memarahi anak karena gagal, justru karena gagal itulah anak harus diberi motivasi. gagal itu bukan akhir dari sebuah perjuangan anak-anak harus tetap bangkit supaya nanti kita dewasa mereka tidak takut akan gagal. Jika semua anak-anak Indonesia seperti ini, menjawab soal salah tidak dimarahi guru misalnya, bahkan guru menganjurkan memberikan motivasi pada muridnya, maka insya Allah anak Indonesia akan lebih hebat.

6. Jam belajar PAUD

selanjutnya untuk alokasi PAUD usia 3-4 tahun timal 360 menit per minggu. Ketika kita melaksanakan pembelajaran 6 hari, berarti paling sedikit perharinya itu 60 menit atau satu jam. Pas boleh, kurang tidak boleh, lebih malah boleh. Untuk usia 4-6 tahun minimal 900 menit per minggu, ini berarti minimal 2.5 jam.

7. Capaian pembelajaran

Untuk pembahasan selanjutnya yaitu tentang lingkup capaian pembelajaran. Lingkup capaian pembelajaran (CP) disusun sebagai pondasi awal sekolah persiapan pada jenjang selanjutnya. PAUD itu tujuannya bagaimana menyiapkan anak itu ketika masuk SD, sudah siap atau belum baik secara mental, kognitif, maupun motoriknya. CP disusun sebagai pendidik untuk memberikan stimulus pada anak usia dini dalam bermain sambil belajar. Harus diperhatikan fisiknya sosialnya, moralnya, linguistiknya, dan juga kognitif anak.

a. Nilai agama dan budi pekerti

Nilai agama dan budi pekerti yaitu tentang bagaimana anak mengenal dan mempraktekkan nilai kewajiban ajaran agamanya. Anak mengamalkan ajaran-ajaran agamanya disamping anak meyakini rukun iman dan rukun Islam anak juga harus dikenalkan bahwa sebagai manusia itu tugasnya tidak hanya sebagai hamba yang berkewajiban untuk beribadah hanya kepada Allah saja, tapi juga kita itu sebagai makhluk sosial yang diberi tugas untuk memelihara alam.

Di tingkat PAUD juga harus dikenalkan tentang keberagaman bahwa tidak hanya satu agama, tetapi ada juga lho agama yang lain. Nah teman-teman ini penting banget ya untuk dikenalkan berbagai macam agama ke ke anak usia dini supaya anak-anak itu tahu dan terbiasa untuk selalu bertoleransi dengan agama yang lain serta menghargai perbedaan di lingkungan masyarakatnya.

b. Jatidiri

Lingkup capaian pembelajaran PAUD yang kedua yaitu Jatidiri, disini anak diharapkan memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan atau nutrisi dan olahraga dan keselamatan diri. Kemudian anak juga dapat mengenal mengelola mengekspresikan diri serta membangun sosial secara sehat, kemudian anak juga dapat menunjukkan perasaan yang bangga terhadap identitas keluarga, latar belakang budayanya, dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

c. Literasi dan steam

Untuk poin ketiga yaitu literasi dan Steam. STEAM singkatan dari science technologi engineering art dan mathematic atau Bahasa Indonesianya adalah sains, teknologi, rekayasa, seni dan matematika. Perlu diketahui ayah bunda semua, bahwa istilah teknologi disini yang dimaksud itu bukan alat yang dipakai di pabrik-pabrik itu. Pengertian teknologi pada metode steam ini adalah alat yang digunakan anak untuk bermain, misalnya pulpen, gelas, piring. Nah itu termasuk teknologi ya ayah bunda.

Selanjutnya di literasi dan steam ini diharapkan anak mampu menunjukkan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif lewat pembelajaran projek. Selain itu anak juga dapat mengenali hubungan antara pola, simbol, dan dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari seperti lebih berat, lebih ringan, lebih panjang, dan lain-lain…intinya anak dapat mengenal perbedaan itu.

selain itu ketika ada kegiatan menggambar misalnya, anak juga akan diajarkan bangga terhadap hasil karya dirinya sendiri, bahkan belajar untuk mengapresiasi karya orang lain dengan tidak saling mengejek antar teman. Jadi anak terbiasa untuk saling mendukung karya temannya.

8. Bermain berbasis buku

Untuk pembahasan selanjutnya yaitu tentang bermain berbasis buku. Salah satu aspek karakteristik kurikulum merdeka PAUD adalah bermain bermakna yang salah satunya yaitu dengan bermain berbasis buku. Anak-anak adalah penjelajah alamiah sehingga mereka memiliki rasa ingin tahu yang tidak terbatas untuk mengeksplorasi dirinya. Jangan sampai rasa ingin tahu pada anak kita batasi bahkan kita bunuh. Guru dan orang tua bertugas menjadi pendamping sekaligus penunjang semua potensi kebaikan yang dimiliki anak supaya dapat berkembang secara optimal.

Tugas pendampingan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan kegiatan bermain berbasis buku. Kita tidak tahu bakat anak itu ada dimana, misalnya ada anak yang pinter banget musiknya nah berarti yang menonjol pada anak itu yaitu kecerdasan musikal. Kemudian ada juga anak yang pintar olahraganya nah berarti kecerdasan yang muncul pada anak tersebut adalah kecerdasan kinestetik. Atau misalnya ada anak yang suka bercerita bisa menirukan MC berarti pinter bahasanya sehingga yang menonjol pada anak itu adalah kecerdasan linguistiknya.

Yang didapat anak dengan bermain berbasis buku ini ada enam :

  1. Kegembiraan bahwa buku itu lucu, apalagi jika guru bisa membawakan ceritanya dengan menarik maka dipastikan anak-anak akan bisa semakin cinta dengan buku.
  2. Bisa meningkatkan kemandirian anak sehingga anak bisa bebas berpendapat terhadap buku yang sudah ia baca, dia bisa dapat mengeluarkan penilaian terhadap bukunya dan mereka bisa mandiri percaya diri terhadap pendapat yang ia lontarkan.
  3. Dapat meningkatkan kerjasama bagaimana anak-anak itu membangun ikatan dengan ketemuannya ketika membaca bersama.
  4. Bisa meningkatkan daya kritis kreativitas dan empati.
Agar mendapatkan manfaat yang maksimal, guru dan orangtua harus melakukan tahapan ini dalam kegiatan belajar berbasis buku : yang pertama yaitu bagaimana tahapan persiapannya, yang kedua bagaimana tahapan sebelum membaca, yang ketiga bagaimana tahapan saat membaca, dan yang terakhir bagaimana tahapan setelah membaca

9. Literasi dan steam

Nah kita lanjut untuk pembahasan selanjutnya yaitu literasi dan steam di PAUD. Bagaimana cara mengajarkan literasi dan steam di PAUD? Literasi itu bukan sebatas kemampuan membaca dan menulis ya tetapi kemampuan untuk memproses informasi yang diperoleh anak, apalagi untuk kemajuan zaman saat ini dimana era sekarang ini kita tidak boleh memaksa anak untuk seperti kita. Literasi itu ada banyak jenisnya yaitu ada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, literasi sosial budaya, literasi digital, dan juga literasi lainnya.

Adapun manfaat literasi bagi anak ada 4 : 

(1) dapat membantu anak memahami orang lain dan lingkungan sekitar; 

(2) dapat membantu anak agar menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain; 

(3) dapat menumbuhkan minat anak terhadap keaksaraan; dan 

(4) munculnya sikap pengetahuan dan keterampilannya yang dibutuhkan di jenjang selanjutnya.

Manfaat steam itu sendiri yaitu dapat memberi stimulasi kemampuan berpikir kritis seperti memberi pertanyaan yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kita tentunya tidak asing dengan Taksonomi Bloom. Tahapan Taksonomi Bloom itu bagaimana anak-anak itu lewat steam ini ke level yang atas kalau level mengingat masih mengingat dan memahami itu berarti masih di level lower order thinking skill, kemudian di tahapan menerapkan dan menganalisis itu masuknya di middle order thinking skill, dan yang paling atas itu adalah HOTS atau singkatan dari higher order thinking skill.

Lewat steam ini nanti anda akan diajari bagaimana mereka bisa terbiasa untuk berpikir secara HOTS anak usia dini sangat senang melakukan eksplorasi dan eksperimen untuk memenuhi rasa ingin tahunya sehingga anak mampu memperoleh pengetahuan baru melalui pengalaman tersebut. Penggunaan konsep steam ini yang saling terintegrasi pada kegiatan anak akan memperkaya pengalaman anak serta membantu mereka untuk menyelamatkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

Contohnya: ketika anak dalam kegiatan bermain warna, misalnya nih ketika anak sedang bermain warna disekolah maupun dirumah nah hal apa saja sih, hal apa saja steam yang terpampang dalam kegiatan tersebut? Nah sainsnya kita dapat mengambil kesimpulan bagaimana anak itu mengamati benda yang ada disekitarnya, perubahan bentuk dan warna saat mencampur beberapa bahan itu sudah masuk science, kemudian ketika anak menggunakan teknologi untuk menampung air misalnya. Anak mau menampung air dan tanah nah anak menggunakan alat tertentu untuk mengaduk itu juga sudah mengadopsi konsep teknologi nah alat untuk mengaduknya, terus alat untuk menampung air dan tanah itu sudah masuknya teknologi, yaitu alat yang digunakan anak ketika bermain. Dan ketika anda mencoba dengan berbagai bahan untuk dicampur mencoba menemukan alat untuk mengaduk itu sudah masuknya ke rekayasa. Dan ketika anak membentuk tanah menjadi bentuk-bentuk tertentu dan membuat warna dari proses mencampur bahan, itu sudah masuknya seni. Dan ketika anak memahami konsep misalnya lebih banyak, lebih sedikit, dua dimensi tiga dimensi itu sudah masuk ke matematika.

Jadi bermainnya anak itu agar bermakna kita sebagai guru dan orangtua mendampingi bahwa yang mereka lakukan itu adalah sudah masuk ke ilmu pengetahuan

10. Pembelajaran projek

Pembahasan selanjutnya yaitu tentang pembelajaran proyek. Apa sih pembelajaran berbasis proyek itu? Dalam akan pendekatan proyek dimaknai sebagai investigasi mendalam tentang suatu topik yang menarik untuk dipelajari. Investigasi ini biasanya dilakukan oleh kelompok kunci utama pendekatan proyek adalah suatu penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan terkait suatu topik yang dimunculkan oleh anak, guru, atau guru yang bekerjasama dengan anak.

Anak-anak yang terlatih belajar berdasarkan kebutuhan hidupnya dan mampu menjawab pertanyaan kritis, mereka akan lebih terlatih mengambil keputusan memiliki penyelesaian masalah dan juga berani mengambil resiko. Sekali lagi pembelajaran berbasis proyek ini secara simple bisa kita lihat ketika anak-anak bermain masak-masakan, ketika anak-anak bermain rumah-rumahan, bagaimana anak gembiranya mereka saat bermain masak-masakan saat bermain rumah-rumahan mereka itu bisa berbagi tugas lho! Mereka sangat senang sekali melakukan itu. Lah kenapa kebahagiaan itu tidak kita hadirkan di sekolah sehingga sekolah itu menyenangkan, jadi bisa menimbulkan kerinduan bersekolah ketika anak sedang di rumah.

Skema pembelajaran projek di PAUD ada tiga tahapannya yaitu permulaan, pengembangan, dan penyimpulan. Untuk tahapan permulaan bisa berupa kegiatan membaca buku atau menonton video dan nanti dukungan nya yaitu fasilitas guru saat anak kegiatan, termasuk siapkan pertanyaan misalnya setelah anak membaca buku kita beri pertanyaan nih sama anak-anak misalnya temanya tentang sampah… itu anak-anak selesai membaca buku kita kasih pertanyaan nih sama anak-anak, kenapa sih sampah itu bisa menggunung atau bagaimana sih caranya supaya tidak terjadi banjir.

Bah Biarkanlah anak-anak untuk menjawab dan bebas berpendapat dan nanti kita tinggal menyimpulkan, dan nanti jika kita menemukan masalah, nanti anak akan melakukan pembelajaran berbasis projek secara sederhana. Misalnya membuat tong sampah secara kelompok. Nah tadi proses tadi ketika mengumpulkan data media yang akan dipakai termasuk ke dalam tahapan pengembangan. Untuk tahapan penyimpulannya yaitu refleksi dari guru dan dari anaknya masing-masing. Untuk pembelajaran proyek pada PAUD ini menekankan pada prosesnya bukan produknya. ingat ya ayah bunda menekankan proses bukan produk supaya anak dapat mengembangkan sikapnya karakternya dan akhlakul karimah dan juga profil pelajar Pancasila.

Nah ingat ya ayah bunda dalam pembelajaran berbasis projek ini merupakan sebuah proses hargailah kegagalan dan terus melakukan perubahan. Alat, bahan, media, dan tempat bermain dipastikan aman untuk anak ya, kemudian guru memperlihatkan keselamatan anak saat bermain, yuk bapak dan ibu guru Mari bersama-sama sukseskan mereka belajar dan merdeka mengajar!

Selasa, 28 Mei 2024

PSB ONLINE TK MA'ARIF MUTIARA BUNDA

PSB ONLINE TK MA'ARIF MUTIARA BUNDA

HALAMAN PENDAFTARAN SISWA SISWI BARU


TATA CATA PENDAFTARAN PSB ONLINE 
TK MA'ARIF MUTIARA BUNDA 
TAHUN 2025/2026

1. KLIK GAMBAR "Daftar Sekarang" DI BAWAH INI UNTUK DAFTAR


    2. LALU ISI FORMULIR PENDAFTARAN PSB ONLINE YANG TERSEDIA DENGAN BENAR

3. LALU MELAKUKAN DAFTAR ULANG DI SEKOLAH TK MA'ARIF MUTIARA BUNDA




Sabtu, 24 Juni 2023

DOKUMENTASI KEGIATAN HAFLAH AKHIRUSSANAH DAN PENTAS SENI TAHUN 2023

DOKUMENTASI KEGIATAN HAFLAH AKHIRUSSANAH DAN PENTAS SENI TAHUN 2023

 

DOKUMENTASI KEGIATAN HAFLAH AKHIRUSSANAH DAN PENTAS SENI




Bagi Ayah Bunda yang ingin Mendownload dan Melihat Foto kegiatan HAFLAH AKHIRUSSANAH Tahun 2023 dan Wisuda bisa mendapatkannya di Link :


Silahkan Klik link di atas ini, semua foto sudah di upload di dalamnya. !!!

Kami atas nama keluarga Besar KOBER MA'ARIF MUTIARA BUNDA mengucapkan Beribu Terimkasih atas Terselenggaranya kegiatan tersebut, semoga menjadi Amal ibadah bagi kita semua.

Minggu, 24 Juli 2022

Cara Rasulullah Mendidik Anak Kecil yang Membangkang

Cara Rasulullah Mendidik Anak Kecil yang Membangkang

 Cara Rasulullah Mendidik Anak Kecil yang Membangkang 


Dalam kitab Sunan Abî Dawud, Imam Abu Dawud Sulaiman memasukkan sebuah riwayat menarik tentang Sayyidina Anas dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berikut riwayatnya:

 قَالَ أَنَسٌ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ خُلُقًا فَأَرْسَلَنِي يَوْمًا لِحَاجَةٍ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَا أَذْهَبُ وَفِي نَفْسِي أَنْ أَذْهَبَ لِمَا أَمَرَنِي بِهِ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, قَالَ: فَخَرَجْتُ حَتَّى أَمُرَّ عَلَى صِبْيَانٍ وَهُمْ يَلْعَبُونَ فِي السُّوقِ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَابِضٌ بِقَفَايَ مِنْ وَرَائِي فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ: يَا أُنَيْسُ اذْهَبْ حَيْثُ أَمَرْتُكَ, قُلْتُ: نَعَمْ أَنَا أَذْهَبُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ أَنَسٌ: وَاللَّهِ لَقَدْ خَدَمْتُهُ سَبْعَ سِنِينَ أَوْ تِسْعَ سِنِينَ مَا عَلِمْتُ قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُ لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا وَلَا لِشَيْءٍ تَرَكْتُ هَلَّا فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا 

Anas bin Malik berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Suatu hari beliau mengutusku untuk suatu keperluan, aku berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan pergi (mengerjakan perintahnya).’ Padahal diriku sebenarnya ingin pergi melaksanakan apa yang diperintahkan Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku.” 

Anas berkata: “Lalu aku keluar (rumah). Aku melewati sekumpulan anak-anak yang sedang bermain di pasar, tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tengkukku dari belakang, aku melihat kepadanya, dan beliau sedang tertawa, kemudian berkata: “Wahai Anas, pergilah sebagaimana yang kuperintahkan padamu (tadi).” Aku menjawab: “Baik, aku akan pergi (melaksanakannya), ya Rasulullah.”  

Anas berkata: “Demi Allah, sudah tujuh atau sembilan tahun aku mengabdi kepadanya, aku tidak pernah (mendengarnya mengomentari) kesalahan yang kulakukan dalam mengerjakan sesuatu dengan berkata: “Kenapa kau melakukannya begini dan begini,” atau mengomentari (kelalaianku) melakukan sesuatu dengan berkata: “Kenapa kau tidak melakukan ini dan ini.” (Imam Abu Dawud, Sunan Abî Dawud, Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyyah, tt, juz 4, h. 246-247)

 ****

Sayyidina Anas bin Malik berasal dari suku Najjar, salah satu klan dari suku Khajraz di Yatsrib (Madinah). Ayahnya bernama Malik bin Nadhr meninggal sebelum memeluk Islam, kemudian ibunya, Ummu Sulaim, menikah lagi dengan Sayyidina Abu Thalhah al-Anshari, seorang sahabat nabi yang turut serta dalam Bai’at al-‘Aqabah yang kedua. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, banyak orang yang memberinya hadiah, tapi Ummu Sulaim tidak mampu mengupayakan itu. Dalam salah satu riwayat diceritakan (HR. Imam al-Turmudzi):

 قدم رسول الله المدينة وأنا ابن ثمان سنين، فأخذت أمي بيدي، فانطلقت بي إليه، فقالت: يا رسول الله, لم يبق رجل ولا امرأة من الأنصار إلا وقد أتحفك بتحفة، وإني لا أقدر على ما أتحفك به إلا ابني هذا، فخذه، فليخدمك ما بدا لك, قال: فخدمته عشر سنين، فما ضربني، ولا سبني، ولا عبس في وجهي 

“Rasulullah datang ke Madinah saat aku berusia delapan tahun, kemudian ibuku menggandeng tanganku dan membawaku pada Rasulullah, ia berkata: “Wahai Rasulullah, tidak seorang laki-laki dan perempuan pun dari kaum Anshar yang datang kepadamu kecuali memberi hadiah untukmu, sedang aku tidak mampu memberimu hadiah kecuali anakku ini. Ambillah, agar ia bisa melayanimu.” Anas berkata: “Aku mengabdi pada Rasulullah sepuluh tahun lamanya, tidak pernah sekalipun beliau memukul, mencaci atau berwajam masam kepadaku.” (Imam al-Dzahabi, Siyar A’lâm al-Nubalâ’, Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 2001, juz 3, h. 399) 

Riwayat ini menunjukkan bahwa Sayyidina Anas adalah anak kecil yang memiliki dunianya sendiri, gemar bermain dan bersenang-senang. Andaipun disuruh melakukan sesuatu, tanpa segan ia mengatakan, “tidak”, meski yang menyuruhnya adalah Rasulullah. Ini bukan hal yang aneh, karena begitulah anak kecil. Yang menarik di sini adalah cara bersikap Rasulullah. Mendengar kalimat, “aku tidak akan pergi melakukannya,” beliau tidak menampakkan kemarahan, berwajah masam dan menghardiknya dengan keras, tapi meninggalkannya. Baru kemudian, ketika beliau menjumpai Sayyidina Anas di pasar, beliau memegang tungkuknya dan berkata, “Wahai Anas, pergilah sebagaimana yang kuperintahkan padamu (tadi).

” Dan Sayyidina Anas menjawab, “Baik, aku akan pergi (melaksanakannya), ya Rasulullah.” Ini menarik, karena Rasulullah tidak bertanya, “apa kau sudah melaksanakan perintahku?” Jika Rasulullah menanyakan itu, bisa jadi Sayyidina Anas bingung menjawabnya, karena ia belum melakukannya, bisa saja pertanyaan semacam itu membuatnya terpojok dan akhirnya berbohong. Karena itu, Rasulullah menggunakan pendekatan teladan yang baik dan mudah dimengerti oleh anak kecil, didukung dengan wajah beliau yang sama sekali tidak menunjukkan kemarahan, malah tertawa lepas tanpa beban. 

Hal menarik lainnya adalah jeda yang diberikan Rasulullah. Ketika perintahnya ditolak Sayyidina Anas, beliau memberinya ruang agar ia tidak merasa ditekan. Anak kecil tentunya berbeda dengan orang dewasa. Bagi anak kecil, ancaman dirasakan sebagai tekanan, karena fitrahnya memang suka bermain-main. Karena itu, selama sepuluh tahun melayaninya, Rasulullah tidak pernah sekalipun berkata kasar dan menyalahkannya. Sayyidina Anas bercerita (HR. Imam Ahmad):

 خدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ سِنِينَ وَمَا كُلُّ أَمْرِي كَمَا يُحِبُّ صَاحِبِي أَنْ يَكُونَ مَا قَالَ لِي فِيهَا أُفٍّ وَلَا قَالَ لِي لِمَ فَعَلْتَ هَذَا وَأَلَّا فَعَلْتَ هَذَا 

“Aku melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama sepuluh tahun. Tidak semua pekerjaanku sesuai dengan perintah beliau, (tapi) beliau tidak pernah berkata kepadaku (karena ketidak-becusanku) “ah/dasar”, dan tidak pernah (juga) berkata padaku, “kenapa kau lakukan ini?” dan “kenapa tidak kau lakukan (seperti) ini?” 

Artinya, Rasulullah sedang mendidik Sayyidina Anas dengan keteladanan, sehingga kesan yang ditangkap olehnya adalah kelembutan pekerti dan kemuliaan akhlak. Sikap Rasulullah inilah yang menumbuhkan rasa tidak enak hati secara alami dalam perasaan Sayyidina Anas. Karena selama bertahun-tahun bersama Rasulullah, ia tidak pernah merasa dipertentangkan dengan keadaan yang membuatnya berbohong, dan dibandingkan dengan anak kecil lainnya hingga menimbulkan perasaan kurang dihargai. Sikap Rasulullah ini menunjukkan bahwa dunia anak-anak adalah dunia yang tidak bisa dipandang secara menyeluruh dengan perspektif orang dewasa.  

Karena itu, Rasulullah memperlakukan Sayyidina Anas sebagai anak kecil, bukan sebagai orang dewasa, sehingga apapun kesalahan yang dilakukannya, ia tidak menyalahkannya, tapi memberinya contoh yang benar. Nasihat dan kata-kata memang berarti, tapi bagi anak-anak, contoh keteladanan jauh lebih terasa artinya. Ini bisa dilihat dari sekian banyak riwayat yang menceritakan bagaimana Rasulullah bergaul dengan anak kecil, baik cucunya sendiri, maupun orang lain, termasuk Sayyidina Anas. 

Pada akhirnya, Sayyidina Anas bin Malik menjadi maha guru. Ia meriwayatkan ribuan hadits, memiliki banyak murid, dan menjadi penjaga ilmu. Menurut satu pendapat, ia meriwayatkan sekitar 2.286 hadits, dengan murid yang sangat banyak. Ia memiliki banyak anak dan umur yang panjang, sebagaimana doa Rasulullah untuknya, saat ibunya meminta Rasulullah mendoakannya, “allahumma aktsir mâlahu wa waladahu wa athil ‘umrahu waghfir dzanbahu—Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah umurnya, dan ampunilah dosanya.” (Imam Ibnu al-Jauziy, Shifat al-Shafwah, Kairo: Darul Hadits, 2000, juz 1, h. 278) 

Sayyidina Anas bin Malik wafat di usia yang sangat tua karena penyakit kusta. Mengenai di usia berapa ia meninggal, para ulama berbeda pendapat. Abu Ubaid, Qatadah, Hamid dan al-Haitsam bin ‘Adi berpendapat Anas meninggal di usia 91 tahun; al-Waqidi berpendapat di usia 92 tahun; Ibnu ‘Aliyah, Sa’id bin ‘Amir, dan Abu Nu’aim berpendapat di usia 93 tahun; pendapat lainnya mengatakan di usia 103 atau 107 tahun (Imam al-Dzahabi, Siyar A’lâm al-Nubalâ’, 2001, juz 3, h. 406-407). 

Intinya, kita harus memperlakukan anak kecil sebagai anak kecil. Jangan paksakan padangan orang dewasa kepada mereka. Karena standar kebenaran anak kecil, belum semapan orang dewasa. Kebenaran bagi mereka masih berganti-ganti, sesuai selera kesenangan mereka. Di samping itu, kita juga harus mengedepankan keteladanan dalam bergaul dengan mereka. Nasihat dan penjelasan tetap harus dilakukan, tapi keteladanan tak bisa ditinggalkan. Bukankah demikian seharusnya? Wallahu a’lam bish shawwab. 

Muhammad Afiq Zahara, alumni PP. Darussa’adah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen.

Kebiasaan - Kebiasaan Ini Bantu Anak Bersosialisasi

Kebiasaan - Kebiasaan Ini Bantu Anak Bersosialisasi

 Kebiasaan Ini Bantu Anak Bersosialisasi

Hallo Bunda, Siapa yang tidak ingin punya anak sehat, percaya diri, dan supel? Salah satu cara mendidik anak adalah dengan memberi contoh. Membangun rasa percaya diri anak pun dapat Bunda tanamkan dengan memberi contoh. Cara Bunda berinteraksi dengan anak, atau dengan orang lain, dapat ditiru buah hati. Karena itu, pastikan Bunda selalu memberi contoh interaksi yang baik dalam bersosialisasi.

Cara Mendidik Anak Bersosialisasi

Cara Bunda berinteraksi dengan anak, atau dengan orang lain, dapat ditiru buah hati. Karena itu, pastikan Bunda selalu memberi contoh interaksi yang baik dalam bersosialisasi.

1. Beri Contoh Positif

Beberapa anak punya insting atau bakat bersosialisasi yang baik. Mereka tidak akan ragu memulai percakapan dengan anak atau orang lain dan mudah bergaul. Ada pula anak yang lebih cenderung pemalu saat bertemu orang baru. Bagaimana pun, berikan beberapa contoh interaksi positif kepada buah hati.

Bunda bisa mengajarkan kalimat-kalimat pembuka percakapan yang mudah kepada buah hati. Misalnya, “Halo, nama saya Bulan. Kamu siapa?” atau “Halo, mau main?”. Saat mengucapkan kalimat ini, gunakan intonasi positif dan ajarkan pula bagaimana bereaksi terhadap kemungkinan jawaban yang diberikan.

2. Dukung Pertemanan Anak

Menjalin persahabatan adalah sarana yang tepat untuk mengembangkan keahlian sosialisasi anak. Jangan khawatir jika buah hati tidak punya banyak teman, sepanjang ia masih punya beberapa teman dekat di sekitarnya.

Bunda bisa membantu menunjukkan dukungan dengan cara menanyakan kepada buah hati tentang temannya. Dorong dan pupuk pertemanan buah hati supaya ia semakin leluasa dan percaya diri berada dalam lingkungan sosial. Pada akhirnya, buah hati akan semakin membuka diri terhadap pertemanan lain.

3. Persiapkan Anak

Cara mendidik anak dalam hal bersosialisasi juga membutuhkan persiapan anak, terutama untuk skenario atau situasi tertentu. Misalnya, jika anak akan berangkat ke pesta ulang tahun teman atau area bermain, berikan beberapa tips kepada anak. Ajarkan cara mengucapkan selamat ulang tahun, atau cara mendekati teman untuk mengajak bermain. Dengan demikian, anak tidak akan merasa grogi karena tidak tahu bagaimana harus bersikap dalam situasi tertentu.

4. Beri Kesempatan Bersosialisasi

Bantu anak bersosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk bergaul dengan anak lain. Bunda boleh berpartisipasi dalam komunitas orang tua dari teman sekelas anak. Namun, Bunda haru bisa membatasi diri dan tidak terlalu mengontrol dalam pertemanan buah hati.

Orang tua tidak disarankan langsung menengahi anak secara langsung saat bermain dengan temannya. Sebaiknya supervisi dilakukan dari jarak jauh dan ajak anak berdiskusi tentang sesi bermainnya tanpa mengkritik.

Setiap kesempatan sosialisasi yang Bunda ciptakan menjadi ajang pelatihan keahlian sosial yang baik bagi buah hati. Perhatikan gerak gerik anak sambil mempelajari cara untuk semakin memantapkan kemampuan bergaul mereka.

5. Jadi Panutan yang Baik

Salah satu cara mendidik anak terbaik dalam bergaul adalah menjadi panutan yang bisa diandalkan. Orang tua juga harus mampu menunjukkan kemampuan menjalin hubungan persahabatan, baik dari yang sederhana seperti bertegur sapa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan sesama orang dewasa. Ajak anak untuk juga turut menyapa, memberi salam, dan mengucapkan kata perpisahan dengan sopan.

6. Cari Bantuan Profesional

Tipe anak pemalu biasanya perlu bantuan Bunda untuk bergaul. Bagi beberapa anak, masalah ini biasanya akan perlahan menghilang sambil bertambah usianya. Namun, bagi beberapa anak, ketidakmampuan bersosialisasi bisa merupakan pertanda masalah lebih serius.

Jika anak memiliki masalah sosialisasi yang cukup mencemaskan Bunda, tidak ada salahnya jika berkonsultasi kepada dokter anak.

Bu, Begini Cara Mengajar Anak PAUD yang Seru dan Bermanfaat

Bu, Begini Cara Mengajar Anak PAUD yang Seru dan Bermanfaat

Bu, Begini Cara Mengajar Anak PAUD yang Seru dan Bermanfaat


 Bu, apakah anak Ibu mudah bosan saat belajar? Anak-anak memang memiliki pola pikir yang unik, Bu. Untuk mempelajari sesuatu, mereka memiliki cara sendiri yang berbeda dari orang dewasa. Jika Ibu menerapkan pola belajar yang tidak menyenangkan, maka mereka akan cepat bosan. Oleh karena itu, saat memasuki usia Taman Kanak-kanak (TK) anak harus diajari dengan cara khusus. Tidak hanya gurunya, Ibu sebagai orang tua yang mengajari anak di rumah pun juga harus tahu bagaimana cara mengajari pelajaran  anak TK yang menyenangkan. Langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini, Bu:

Gunakan Kata-kata Sederhana

Di usianya ini anak masih belum memahami semua kata. Untuk itu, dalam berkomunikasi dengan mereka haruslah memakai kata-kata yang sederhana agar ia lebih mudah memahami maksud yang Ibu ingin sampaikan. Berikan arahan, perintah, atau kalimat dengan kata-kata yang mudah dipahami anak secara perlahan.

Jangan berbicara terlalu cepat, karena bisa membuatnya bingung. Bila penyampaiannya tepat, maka cara ini dapat menambah kosakata yang ia miliki dan berdampak dalam mengembangkan kemampuan komunikasi anak.

Membebaskan Waktu Bermainnya

Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Meski sudah masuk usia sekolah, tapi Ibu tetap harus memberikannya waktu untuk bermain lebih banyak. Setelah ia selesai mempelajari pelajaran anak TK, berikan ia waktu bebas untuk bermain hal yang ia sukai.

Bermain bagi anak dapat bermanfaat dalam meningkatkan kreativitas, mengekspresikan minat dan bakat, dan melatih kemampuannya. Di sini Ibu bisa mengenali minat dan bakat buah hati. Jika ia lebih tertarik untuk melakukan satu jenis kegiatan, bisa jadi itu merupakan bakat terpendam yang ia miliki. Ibu pun hanya perlu membimbing dan mengarahkan anak supaya bakatnya lebih terasah dan membawa anak meraih kesuksesan.

Sambil Bernyanyi

Anak-anak sangat suka mendengar musik dan bernyanyi. Ibu bisa memanfaatkannya untuk menyampaikan pelajaran anak TK. Dengan bernyanyi, suasana belajar jadi lebih menyenangkan dan anak pun lebih mudah dalam menyerap ilmu yang Ibu berikan. Gunakan lagu yang sudah dihapal oleh anak untuk mengajari ia berbagai hal, seperti nama hewan, nama hari, nama bulan, angka, abjad, dan lain sebagainya.

Belajar dengan Cara Seru

Proses belajar bagi anak TK masih sangat baru, Bu, sehingga tidak boleh terlalu serius. Pelajaran anak TK pun masih bersifat dasar dan harus diberikan dengan cara yang seru agar si anak tertarik. Untuk anak di usia ini, hal-hal yang dipelajari antara lain berupa mengenal nama, menggambar, menulis, mewarnai, melipat kertas, dan sejenisnya.

Ajarkan dengan perlahan, sabar, dan berikan contoh terlebih dulu untuk menarik perhatiannya. Jika ia sudah tertarik, maka ia pasti ingin melakukannya juga. Selain itu, gunakan aneka warna dan bentuk sebagai media belajar anak, karena anak menyukainya.

Baca juga: Mengenal PAUD Berkualitas, ini 4 Elemen yang Harus Dipenuhi

Belajar di Luar Ruangan

Siapa bilang belajar hanya bisa di dalam ruangan saja? Belajar juga bisa dilakukan di luar ruangan lho, Bu. Apalagi anak-anak, mereka sangat suka berada di tempat terbuka. Pelajaran anak TK yang disampaikan di luar ruangan bisa memberikan suasana baru agar anak tidak cepat bosan, karena terkadang berada di ruangan tertutup bisa menjadi sangat membosankan.

Pindahkan kelas ke sebuah taman yang rindang dan ramah anak untuk mengenalkan anak secara langsung kepada lingkungan sekitarnya. Bisa juga dengan mengunjungi kebun binatang, museum, atau wisata edukasi yang kini mulai banyak tersedia. Dengan begitu anak-anak bisa melihat langsung hewan, tanaman, benda, dan lainnya. Belajar sambil melihat langsung tentunya lebih menarik, bukan? Anak pun juga lebih gembira dan mudah dalam menghapalnya.

Buat Permainan

Pelajaran anak TK bisa disampaikan sambil bermain permainan yang edukatif. Metode ini akan membuat proses belajar jadi lebih seru dan tidak membosankan. Misalnya saja saat memperkenalkan aneka hewan, Ibu bisa bermain tebak suara hewan. Minta ia untuk menebak suara hewan apa yang Ibu keluarkan. Pasti anak akan merasa senang dan dapat lebih mudah menyerap ilmu yang Ibu sampaikan.

Melatih Kepercayaan Diri Anak

Anak yang pemalu bisa disiasati dengan dilatih kepercayaan dirinya sejak dini. Salah satu cara mudah untuk melatih kepercayaan diri anak dengan mengajaknya ikut membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, menyirami tanaman, atau membereskan barang. Percaya atau tidak, cara ini sangat efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri anak untuk melakukan sesuatu, Bu.

Sangatlah wajar bila ia masih belum bisa melakukannya dengan baik. Namun kesempatan yang Ibu berikan kepadanya untuk berani bertindak inilah yang dapat mempengaruhi tingkat percaya dirinya saat ia tumbuh besar nanti.

Beri Hadiah

Setiap anak pasti suka diberi hadiah, sekecil apapun itu. Berikan hadiah setiap ia berhasil menyelesaikan kegiatan belajarnya dengan baik. Hadiah tidak harus berupa benda ya, Bu, tapi bisa berupa stiker atau poin yang dikumpulkan dalam sebuah tabel. Jika sudah penuh, Ibu bisa menjanjikannya untuk bermain di taman bermain, mengunjungi kebun binatang, ke pantai, atau bermain air di waterboom.

Baca juga: Kebiasaan Ini Bantu Anak Bersosialisasi

Pastikan Ibu mengajari pelajaran anak TK di atas, ya. Perlu Ibu ingat bahwa di usia ini anak masih dalam tahap berkembang, sehingga membutuhkan proses yang  bertahap dan terus-menerus. Tentunya setiap anak memiliki daya tangkap yang berbeda. Jadi jika buah hati tidak sepintar anak lainnya, jangan pernah untuk membandingkannya, karena dapat membuatnya tidak percaya diri. Ibu hanya perlu mengajarinya secara rutin, dan percayalah perlahan ia pasti bisa menyusul teman-temannya.

Untuk mendukung anak belajar, berikan susu Frisian Flag 456 PRIMANUTRI ya, Bu. Susu ini mengandung nutrisi lengkap yang bisa mendukung kecerdasan otak anak. Di dalam susu terkandung nutrisi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral serta omega 3 dan 6, selenium, serat pangan inulin, zinc, kalsium, dan zat besi.

Mengenal PAUD Berkualitas, ini 4 Elemen yang Harus Dipenuhi

Mengenal PAUD Berkualitas, ini 4 Elemen yang Harus Dipenuhi

 Mengenal PAUD Berkualitas, ini 4 Elemen yang Harus Dipenuhi


Ciamis- Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemdikbud menegaskan bahwa PAUD yang berkualitas ditentukan oleh kualitas layanan bukan kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya. Untuk itu, perlu diperhatikan elemen lain yang ada di dalamnya.
Pernyataan ini disampaikan Direktorat PAUD lewat Instagram resminya. Pihaknya juga menyampaikan bahwa penyediaan layanan dalam menunjang proses pembelajaran anak memerlukan dukungan dari pihak lain seperti pemerintah daerah.

"Sarana prasarana hanyalah pendukung dalam memastikan lingkungan belajar di satuan PAUD aman dan nyaman bagi anak peserta didik," tulis akun @paudpedia seperti dikutip pada Minggu (23/5/2021).


Dilansir dari akun resmi Direktorat PAUD Kemdikbud, terdapat empat elemen dari PAUD berkualitas. Sebagai berikut:


1. Memiliki kualitas proses pembelajaran yang baik

PAUD yang berkualitas tercipta dari proses pembelajaran yang baik. Adapun sarana prasarana hanya pendukung terjadinya proses pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

2. Bermitra dengan orang tua


Direktorat PAUD Kemdikbud juga menyebut, mitra dengan orang tua menjadi salah satu elemen yang dapat menciptakan PAUD yang berkualitas.

3. Memiliki tata kelola yang baik


PAUD berkualitas setidaknya memiliki tata kelola yang baik seperti kelengkapan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan perencanaan yang baik. Dapodik merupakan sistem pendataan secara nasional yang dijalankan secara terpadu.

4. Memantau dan mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak


Terakhir, kebutuhan esensial anak yang dimaksudkan meliputi pemenuhan kesehatan dan gizi, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan, serta perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan.

Layanan PAUD berkualitas turut mendukung terwujudnya layanan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di komunitasnya. PAUD HI adalah penanganan anak usia dini secara menyeluruh.

Guru yang mengajar

TENAGA PENDIDIK

Aam Masbihin, S.Ag.

Ketua Yayasan

"Setiap orang memiliki hak, tanggung jawab, dan kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin." - Aam Masbihin, S.Ag.

Hendra, S.Ag.

Ketua Komite Sekolah

"Guru itu bukan buruh, guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Hargai gurumu, jayalah generasi bangsamu."

Ai Iah Syamsiah, S.Pd.

Kepala Sekolah

Seorang guru mempengaruhi keabadian; dia tidak pernah tahu di mana pengaruhnya berhenti." - Ai Iah Syamsiah, S.Pd.

Sopi Nurpadilah S.Pd.

Guru Kelas B

Seorang guru mempengaruhi keabadian; dia tidak pernah tahu di mana pengaruhnya berhenti." - Sopi Nurpadilah S.Pd.

Yuliani, S.Pd.

Guru Kelas B

"Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar bukan intelektual kurang ajar."

Linda Safitri, S.Pd.

Guru Kelas A

""Pendidikan bukan hanya menjadikan manusia pintar dan cerdas, tapi upaya memanusiakan manusia."

Maryam Erlina

Guru Kelas A

"Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit."

Endang Karmudin

Komite Seklolah

"Membuat sebuah tindakan yang positif, kita harus mengembangkan sebuah pandangan positif." – Endang S.

Ky. Abdul Kholid

Komite Sekolah

"Jika Anda berpikir positif, Anda menarik hal positif masuk ke hidup Anda. Begitu juga sebaliknya." – Ky.Abdul Kholid.

Peta Lokasi dan Kontak

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MAP SEKOLAH

Tedbree Logo
Operator Sekolah Silakan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim